Dir, akhir-akhir ini banyak hal-hal
yang menyebalkan, ngeselin dan bikin bete.
Dimulai dari pelaksanaan STEPS CUP
kemarin. Hell yah, bisa-bisanya pas aku mulai masuk main langsung kalah-__-
dafuq, sesialan itukah aku? Mana Jasny gak datang lagi, dan terpaksa numpang
sama Suci padahal sebenernya segan banget karena dia harus mutar-mutar buat
nebengin aku._.
Yang lebih menyedihkan lagi,
bisa-bisanya penyelenggara kalah-__- Iww, too bad to be true. Nurunin 3 tim dan
ke-3nya kalah. Mana yang juara anak kelas X lagi. Malunyaaa... Yaiks,
kosnpirasi nih. Too bad to be true.
Karna biasanya hal yang buruk banget dan bagus banget cuma terjadi di mimpi.
Tapi, have fun sih, makan di ampera bareng pika, suci sama firda. Buat kertas
dukungan steps di rumah aku bareng firda dan winda. Senang-senang lah. Karena
tujuan acaranya memang senang-senang kan?
Anyway, akhir-akhir ini ada
perbaikan nilai di kimia u,u i was surprised. Kok bisa yah aku sekarang lancar
kimia._. yah ga lancar-lancar amat sih, tapi mayanlah. Betul juga kata Jasny
tentang soal pembuka keberuntungan. Damn. I still rememember that day, the
first day when i got point in second semester. Setelah akhirnya 2 bulan
terkukung ketidakngertian dan kengerian ketika belajar kimia akhirnya aku bisa
sedikit menikmati proses belajar kimia. Timaacih kak RA ({}) yang membuatnya
semuanya terasa jauh lebih mudah. Kalau dirimu tak ada, diriku pasti masi galau
ditengah lautan HCL yang bercampur dengan NaOH. Last, selamat ya Jasny dan Imus akhirnya maju juga kimia dan dan akhirnya
dapat poin juga.
Dir, aku pernah bilang kan aku gak
suka ipa3. Damn, ternyata ipa3 juga gak suka aku. Entah memang karna sugesti
awal aku yang buruk banget “mungkin
mereka semacam ET, atau mungkin malah aku yang ET” oke, ipa3 memang luar
biasa. Ipa3 luar biasa. Ipa3 luar biasa. Tapi, gak ada kekeluargaannya. Gak ada
kekompakannya. Entah cuma perasaan aku aja. Hanya beberapa dari ipa3 yang luar
biasa di mata aku. Beberapa.
Dir, aku kesal. Aku marah. Aku
sakit. Aku benci.
Dir, gimana yah rasanya ketika
akhirnya diikutin dalam sebuah event di kelas tapi malah semuanya goes wrong.
Yang masalah danalah, dukungan gak adalah, no one cares lah. Cakiit banget der.
It’s amazing i wasn’t cry at that time.
Fck off. Mind ur own money. Mind ur
own business. I hate sitting there and hear ur fckin bullshit about ‘kita’ when
there’s no ‘kita’ it just ‘you’. You wasted my fckin precious time to help u on
ur fckin turnaments and now, when we need 50k you were like “AAAAA, dafuq, you need 5 billion? This is
‘our’ money, and wall-magz team are only 5 persons. This is STEPS money not
ipa3 money”dafuq. Lemme tell u, we don’t need that jersey, we have one. All
we need is ur support, but you piss us off. Damn you boy. May all the worst
come to you.
Dir, ridho jahat. Dia pak lampir.
Sialan. Jahat. Gilak. Najiss. Lalat ijo. Tai sapi. Eek ayam. Dir, dia kira aku
cuma kesal ketika dia bilang “karena gak
ada dana, jadi kita gak usah ikut mading” rasanya lebih kesal di, rasanya
sakit. Pengen nangis. Pengen lempar dia pake kursi. Sekarang cengiran dia
berasa kayak cengiran setan, ketawa dia kayak suara sapi. Kayaknya seneng
banget gitu dia dy ngejatuhin mental. Dikira lucu yakan dy kalau dia dia
ngomong kek gitu. HAHAHAHAHA. Lucu tai. you were like satan, u got happy when
person got mad at u. Menjijikkan. Dan lu masi bisa pasang muka innocent?
Yaelaah-__- aku lebay banget dan gak isa
diajakin bercanda? Damn. Iya aku kan emang salah satu manusia yang lebay
banget, dapet poin kimia 1 aja udah
serasa dapet medali emas olim kimia, overthinking banget, alay banget, sok
banget, serah deh. Tapi rasanya tetap sakit, it hurts me well.
Twinkle-twinkle little stars
I hope you hit a car
Break ur bone and die
Oke, gak sampai sesadis sarkasme
diatas sih._. tapi yasudah lah dy, rasanya lebih menyenangkan yah kalau sudah
curhat begini. Ini ke-4 kalianya curhat masalah ini. Pertama di binder, kedua
di kaskus, ketiga di diary, keempat di sini. Damn. Ternyata perlu 4kali nulis
supaya rasa sakitnya ilang. Lol. Aku bukan tipe orang yang meledak-meledak di
depan umum, kalau dimarahin ya nrimo, kalau dibentak ya nrimo, kalau disalahin
ya nrimo, kalau disakitin juga nrimo aja. Tapi aku suka banget nulis, bukan
salah akukan kalau aku menyalurkan semua rasa dengan menuliskannya?
Dir, take me home. Aku gak suka di
ipa3, kangen di X2. Ketika kita semua merancang semua hal bareng-bareng sambil
ketawa-ketiwi, gak ada yang egois walaupun semuanya tetap bertahan pada
pendiriannya. Membicarakan sesuatu sama X2 itu indah banget, lol, aku masi
ingat waktu bicarain masalah mau ke Pekanbaru bareng mereka, walaupun tau hal
itu sedikit impossible tapi kita senang-senang di ngerancang semuanya. Lah ini
di ipa3, baru duduk bersama buat merancang sesuatu aja udah gak asik, cekcok di
sana-sini. Shit. Penuh dengan manusia selfish, yah aku juga selfish sih. I
count my self sebagai salah satu dari manusia yang selfish banget. Aku gak suka
di bantah, aku suka ngomong serampangan, akumah sesuka aku, aku gak mikirin
perasaan orang lain, aku cuma mikirin aku. I love me. I hate everyone.
Dir, kangen dipeduliin sama anak
kelas. Seems like no one cares about me. Aku merasa kehilangan. Lah di ipa3,
menyedihkan. Beberapa peduli, beberapa pura-pura peduli dan yang lain gak
peduli sama sekali. Bahkan sakit karena gak diajak ikut jadi petugas upacara
yang membuat aku forgot my existance belum ilang, malah ditambah lagi dengan
masalah dana mading. Et dah. Bukan dananya sih yang bermasalah, perkataannya
yang salah. Perkataannya yang menyakitkan. Kangen Ajo yang nanyain kabar, yang
pedulian. Damn, jadi inget masa lalu.
Pas aku curhat soal ini sama Kiki,
Kiki malah bilang “Jangan tanya apa yang udah kelas kasi buat kau, coba tanya
apa yang udah kau kasi buat kelas” damn. Apa yang udah aku kasi buat kelas?
Hampir semuanya aku udah kasih. Aku jadi salah satu orang yang pura-pura peduli
sama kelas. I tried my best. Tapi kalau bagi oranglain itu nothing, yah aku
mesti gimana dir?
Oke fin~ kebanyakan bahas masalah
goblok ini bisa bikin goblok dan sakit. Mendingan kebanyakan ketawa sampai
goblok.
Deraaaa,ternyata bener banget soal “i like him so much, i must know him better. I don’t like him, i must know
him better.”
Sayang sekali, Suryaku
hilang sudah melayang.
Dir, mungkin karena terbiasa
rasanya gak ada yang spesial lagi dari perasaan itu. Lagian juga hubungan aku
dengan Surya kelewat complicated yang aku sendiri bahkan gak ngerti gimana awal
dan gimana ujungnya. Damn. Kita mah saling menyesuaikan langkah supaya gak
ketemu dan kalaupun kita ketemu, there’s no hello. Cerita macam apa ini? Bikin
lelah doang. Kalau kata Kiki, tungulah
sesuatu yang worth buat ditungguin. Kalau enggak ya kenapa ditungguin. Dan
jangan sampai nunggu kereta api di bandara, gak bakalan lewat soalnya.
Kita saling berpapasan, kita saling melihat tapi tak pernah saling
melihat. Cerita macam apa ini?
Lagian aku dengan Surya juga apaan?
Teman bukan, kenalan bukan, stranger bukan, pacar apalagi, hts bukan, ttm gak
juga. Sama seperti hubungan dengan Rumah, tapi jauh lebih menyenangkan dengan
rumah. Bisa ngobrol ngalor-ngidul, diajakin ngomong artis jalan, ngomongin bola
asik(walaupun gue masi kesel banget dia sukanya barca), diajak bahas ekonomi
pemerintahan dia masi nyambung dan terlebih lagi, dia selalu asik diajak
membahas mimpi-mimpi dan cita-cita, aku terlalu nyaman sama dia. Damn. Kiki
mirip banget sama rumah. Cocok diajak ngobrol ngalor-ngidul, becanda ini,
becanda itu, sama-sama suka bola lagi(Kiki juga suka barca, kenapa semuanya
suka barca sih?) dan kiki asik banget diajak curhat XD lah kalau Surya-___-
nothing to describe karena jaraaang banget bisa ngobrol sama Surya, siapa tau
Surya juga ngepens sama Hitler atau ternyata Surya itu madridista kek gue, tapi
jadi gak tau karena gak pernah ngobrol.
Goodnight dir,
Wish everything goes better
tomorrow